Kamis, 17 Maret 2011

PUASA EMPAT UNSUR MANUSIA.

PUASA BADAN, puasa hati, puasa jiwa, puasa pikir, puasa rahasia, puasa sukma
Pada dasarnya, setiap manusia dihadapkan pada puasa yang sejatinya, dilakukan selama 12 bulan berturut-turut tanpa henti sepanjang manusia hidup. Idealnya puasa tersebut disetting menjadi prinsip & pola hidup dalam pergaulan & kehidupan bermasyarakat. Adapun puasa meliputi puasa 4 unsur inti manusia.

1. PUASA JASAD/RAGA/BADAN KASAR
Terdiri dari beberapa puasa antara lain  
PUASA MULUT yakni ; Tidak bicara yang membuat sakit hati orang lain, tidak bicara yang mencelakai orang lain. Tidak berucap yang membuat keresahan dan kegelisahan. Sebaliknya, kita manfaatkan mulut kita bertutur kata yang menentramkan perasaan sesama. Menghibur bagi yang sedang tertimpa kesusahan. Berbicara yang bersifat konstruktif dan membangun.  
PUASA PIKIR ; Tidak berprasangka buruk, tidak negative thinking, tidak picik akal, tidak membuat rencana buruk, destruktif, propokatif. Sebaliknya, bukalah pikiran seluas-luasnya, tidak hanya mengandalkan konsep berfikir sebagai senjata utama mengupas permasalahan, jadikan pikiraan yang mampu menerima sinyal-sinyal dari batin agar pikiran menjadi lebih cermat dan teliti. Mulailah membaca sesuatu berangkat dari pikiran yang netral dan prasangka positif.
PUASA BADAN jasmani ; Tidak mengumbar nafsu makan, tidak mengutamakan kenikmatan ragawi, tidak bertingkah provokatif ; mencelakai orang lain, menyinggung perasaan orang, tidak berulah atau bersikap menganggu ketentraman dan kebahagiaan sesama. Makan pada saat rasa lapar telah tiba, berhenti sebelum kenyang. Namun lebih baik makan seadanya atau tidak mengada-ada atau memaksa mengadakan.  
PUASA TELINGA ; tidak memanfaatkan telinga untuk sesuatu yang merugikan dan mencelakai orang lain. Sebaliknya, telinga dimanfaatkan untuk tindakan-tindakan yang konstruktif, yang dapat membangun kemuliaan hidup diri sendiri & orang banyak.

2. PUASA HATI/KALBU/CIPTA
Tidak iri dan dengki terhadap prestasi orang lain, tidak panasten, tidak melecehkan dan meremehkan pendapat orang lain sekalipun ia kita sangka bodoh, karena jalma tan kena kinira. Tidak kagetan, tidak gumunan, tidak egois, tidak picik hati. Sebaliknya; menjadikan hati sebagai gudang ilmu dengan cara membuka hati dari luasnya ilmu pengetahuan dan sumber-sumber kebenaran.

3. PUASA JIWA/SUKMA/ROH
Tidak berkeinginan yang berlebihan atau melebihi batas kewajaran. Tenang, awas, tidak mudah terkecoh, tidak mudah panik dan gundah. Selalu ingat dan waspada terhadap segala hal yang menjadi penghalang kemuliaan hidup.

4. PUASA RASA
Tidak memiliki 'rasa kepunyaan'. Akan menjadikan bathin lebih tenang, hati tenteram, pikiran jernih, tidak mudah kecewa & patah hati, badan selalu sehat jasmani dan rohani.

Di antara puasa 4 unsur tersebut tentu saja puasa unsur yang ke 2, 3 & ke 4 semakin sulit dijalani. Namun tanpa pernah kita belajar dan mencobanya, ibarat komputer yang specnya dilengkapi dengan software tinggi dan canggih, namun software tersebut menjadi sia-sia. Sebab kita tidak bisa memanfaatkan performance dari software pemberian Tuhan secara optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar